Tasikmalaya — Santri Moderat - Pasti Aswaja — Salah satu tokoh internasional yang akan mengisi acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2019 di Banjar ialah Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi, putra Syekh Said Ramadhan Al-Buthi yang syahid terkena ledakan bom saat sedang mengisi pengajian di masjid.
Sebelum meneruskan perjalanannya menuju lokasi Munas di Pondok Pesantren (Pon. Pes.) Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Banjar, Ketua Persatuan Ulama Suriah ini mengunjungi Pon. Pes. Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya dan diterima oleh salah satu pimpinan pesantren, KH. Abdul Aziz Affandy.
Dalam sambutannya, Syekh Taufiq mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia, sampai-sampai ia menyamakan negeri ini dengan surga.
"Nahnu al-an natahayyaru fi al-jannah am fi al-dunya (saya sekarang bingung, sedang di surga atau di dunia? Red.)", katanya dengan suara bergetar dan parau, Rabu (27/02/19).
Pantauan Syaroni As-Samfuri, saat mengungkapkan kekagumannya itu, tampak bahasa tubuhnya menunjukkan kebahagiaan bisa berkunjung dan bertatap muka dengan para santri yang begitu banyak, mereka dengan tenang, damai dan nyaman mengaji, tidak seperti di negaranya yang sedang dilanda perang.
Syekh Taufiq Al-Buthi hadir bersama Syekh Musthafa Zahran dari Mesir. Seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya di Indonesia, ulama yang juga mengajar di Universitas Damaskus ini mengenakan peci hitam khas Nusantara. (ahn/uki)
No comments:
Post a Comment